Pengumpulan Data: Anda memasukkan alamat MAC sumber & tujuan, data payload (misalnya, teks), dan polinomial pembagi untuk CRC.
Konversi ke Biner: Semua input (MAC address dan payload) dikonversi menjadi format biner. Alamat MAC diubah dari heksadesimal, dan teks diubah menggunakan kode ASCII.
Pembentukan Frame: Sebuah frame Ethernet standar dibentuk dengan menggabungkan:
Preamble & SFD: Bit sinkronisasi untuk penerima.
MAC Tujuan & Sumber: Alamat fisik perangkat.
Payload: Data asli yang ingin dikirim.
Perhitungan CRC: Algoritma pembagian polinomial (modulo-2) dijalankan pada gabungan data (MAC addresses + payload) untuk menghasilkan nilai checksum (CRC).
Frame Final: Nilai CRC yang telah dihitung ditambahkan ke akhir frame. Frame lengkap ini yang siap untuk "dikirim" melalui media transmisi.
Input Data: Anda memasukkan pesan dan menentukan ukuran maksimum data untuk setiap frame.
Pemotongan Data (Framing): Pesan asli akan dipotong-potong menjadi beberapa segmen sesuai ukuran maksimum yang ditentukan.
Penambahan Byte Hitungan: Untuk setiap segmen data, panjangnya dihitung. Angka hitungan ini (ditambah 1 untuk menyertakan dirinya sendiri) kemudian diletakkan di awal segmen data untuk membentuk sebuah frame.
Hasil Frame: Kumpulan frame yang masing-masing diawali dengan jumlah karakternya sendiri siap untuk ditransmisikan.
Hasil Framing:
Langkah-langkah Manual:
Kelemahan Metode Ini:
Metode ini sangat rentan terhadap error transmisi. Jika byte hitungan (misalnya, dari `[5]` menjadi `[7]`) rusak saat transmisi, penerima akan kehilangan sinkronisasi dan tidak dapat menemukan awal frame berikutnya dengan benar.
Simulator Byte Stuffing — Visual Byte-by-Byte
Pilih mode, masukkan teks (dengan escape \xHH bila perlu). Aktifkan Visual Step Mode untuk melihat proses stuffing / unstuffing byte-per-byte.
Playback Controls (Visual Mode)
Mode visual harus diaktifkan. 'Build & Prepare' akan membuat urutan byte dan rencana langkah untuk stuffing & unstuffing.
Input Bytes
Stuffing — Step Visual
Stuffed Frame
Unstuffing — Step Visual
Recovered Payload
Catatan: mode visual menyorot byte yang sedang diproses, menampilkan tindakan (copy, duplicate, escape+XOR, emit flag), dan membangun output secara bertahap.
Simulasi Bit Stuffing
Metode ini menyisipkan bit '0' setelah lima bit '1' berturut-turut untuk mencegah data disalahartikan sebagai flag (biasanya 01111110).
Gunakan hanya format biner (0 dan 1).
Bagaimana Ini Bekerja?
Tujuan: Untuk mencegah data asli mengandung urutan bit yang sama dengan flag penanda awal/akhir frame (misalnya, 01111110).
Proses Stuffing (Pengirim): Saat mengirim, perangkat akan memindai aliran bit. Jika ditemukan lima bit '1' secara berurutan, sebuah bit '0' akan otomatis disisipkan setelahnya.
Proses Unstuffing (Penerima): Saat menerima, perangkat akan melakukan hal sebaliknya. Jika ditemukan lima bit '1' berurutan yang diikuti oleh bit '0', bit '0' tersebut akan dihapus karena dianggap sebagai sisipan.
Hasil:
Langkah-langkah Manual:
Simulasi Physical Layer Coding
Visualisasi bagaimana data biner diubah menjadi sinyal listrik untuk transmisi. Pilih skema pengkodean, masukkan urutan bit, lalu klik Render.
Biru = Level SinyalKuning = TransisiAbu-abu = Batas Bit
Konvensi yang Dipakai
NRZ: Level HIGH untuk '1', LOW untuk '0'.
NRZI: Transisi level di awal bit untuk '1', tidak ada transisi untuk '0'.
Manchester (IEEE 802.3): '1' = transisi Low-ke-High di tengah bit; '0' = transisi High-ke-Low.
Differential Manchester: Selalu ada transisi di tengah bit. Transisi di awal bit menandakan '0'.
Bipolar AMI: '0' = level 0V; '1' = level tegangan bergantian antara positif dan negatif.
Hasil Decode / Info
—
Metrik Sinyal
—
Catatan: Simulator ini menggunakan konvensi yang umum untuk pembelajaran. Standar industri mungkin menggunakan konvensi yang berbeda (misalnya, kebalikan level untuk '0' dan '1').